Halaman

PENELUSURAN

Selasa, 25 September 2018

Kesempurnaan Ibadah.

Kesempurnaan ibadah.

Pada zaman khalifah al-Makmun ( dinasti Abasiyah ), muncul gagasan Al-Qur'an adalah mahluk oleh kaum Mu'tazilah. Khalifah menginginkan agar faham sesat itu diakui semua orang secara baik-baik atau paksaan.

Masa itu disebut fitnatu khalq al-Qur'an. Seruan itu menimbulkan banyak bencana di kalangan umat Islam, khususnya para ulama. Karena mereka adalah suri tauladan dan panutan umat. Orang awam akan mudah menerima faham itu jika para Ulama membenarkannnya. Di antara Ulama yang mendapat ajakan Khalifah adalah Imam Ahmad bin Hambal.

Beliau diundang Khalifah Makmun untuk berdebat menghadapi para pemuka Mu'tazilah. Imam Ahmad tak terkalahkan. Merasa bujukan gagal, Khalifah Makmun memerintahkan agar Imam Ahmad ditangkap dan disiksa dengan hukum cambuk di depan umum. Dengan cara kekerasan itu barangkali sang Imam akan membenarkan pendapat Mu'tazilah.

Pakaian dicopot dari tubuh Imam yang sudah renta itu. Algojo mendera tubuh sang Imam dengan cambukan-cambukan keras hingga Imam Ahmad pingsan. Para murid hanya bisa menyaksikan dengan iringan tangis tanpa bisa berbuat apa-apa. Mereka membawanya ke rumah dan sang Imam baru sadar hari berikutnya.

Kalimat pertama yang diucapkan Imam Ahmad ketika siuman : " Apakah kalian sudah melaksanakan shalat Ashar?" Beliau mengira masih berada di hari saat disiksa.
Para murid menjawab :" Hari telah berganti, kita sudah berada di hari yang lain. Ceriterakanlah kepada kami apa yang terjadi ketika para algojo mencambuki tuan dan kami hanya bisa menangis sedangkan tuan tersenyum seakan tidak merasakan sesuatu?".

Sang Imam menjawab :" Kalian melihat tangan para algojo menyiksaku, namun aku merasakannya sebagai tangan Allah". Inilah arti meleburnya jiwa dalam penghambaan diri pada Allah. Ketika anda bersama Allah, maka anda tidak merasakan sesuatu selain Allah.

Sumber : " Rahasia Surat Al-Fatihah", Syeikh Khalid Al-Jundi.

Tidak ada komentar: