IMAM HANAFI DAN HADITS.
Imam Hanafi bermimpi bahwa beliau telah menggali makam Rasulullah saw dan mengumpulkan tulang belulangnya.
Imam Yahya bin Nashar pernah menanyakan kepada beliau :" Apa ibarat mimpi itu?".
Beliau menjawab : " Mendengar keterangan dari selain saya itu lebih baik, maka tanyakanlah kepada orang lain".
Yahya bin Nashar mendesak :" Bagaimanapun juga saya ingin mendengar keterangan dari engkau sendiri tentang ta'bir mimpi itu".
Dengan ini maka beliau berkata :" Orang yang mimpi impian seperti itu akan menghidupkan ilmu pengetahuan yang telah dimatikan; dan atau menghidupkan Sunnah Nabi saw yang telah dipadamkan".
Dalam kenyataan, beliau adalah seorang alim besar yang amat cinta kepada sunnah Nabi saw dan ilmu hadits.
- Pesan beliau kepada para murid : "Jauhilah olehmu membicarakan urusan Agama Allah dengan kemauan fikiran, dan hendaklah kamu benar-benar ikut Sunnah Nabi saw, karena barangsiapa keluar dari Sunnah, tentu sesatlah adanya".
- Suatu hari seorang ahli ilmu dari Kufah datang ke rumah Imam Hanafi, sedang beliau baru membaca Hadits Nabi saw.
Tiba-tiba orang itu berkata :" Marilah kita meninggalkan Hadits itu, tidak perlu mengikutinya"
Seketika beliau sangat marah dan berkata :" Jika tidak ada Sunnah/Hadits, seseorang dari kita tidak akan dapat mengerti Al-Qur'an".
- Suatu hari Imam Hanafi ditanya : " Umumnya orang, dewasa ini tidak begitu suka mengamalkan pimpinan Hadits, padahal mereka suka mendengarkannya?"
Jawab beliau :" Mereka suka mendengar Hadits-Hadits Nabi saw. itu, berartilah mereka itu akan suka mengerjakannya".
- Imam Hanafi pernah berkata : " Tidak patut bagi seseorang, bila ia bicara perihal urusan agama, melainkan jika mengerti bahwa yang menerima syariat itu ialah Rasulullah saw".
- Imam Hanafi berkata :" Manusia tetap di dalam kebajikan, selama di kalangan mereka itu ada yang menuntut ilmu Hadits. Apabila mereka mempelajari ilmu apapun, tetapi tidak ada yang mempelajari ilmu Hadits, tentu binasalah mereka.