Halaman

PENELUSURAN

Minggu, 09 Desember 2018

Amalan ringan ( untuk mereka yang lanjut usia ).

Catatan dari satu subuh.

Amalan ringan untuk masuk ke surga bagi mereka yang lanjut usia. Lewat usia 40 th, fase tua. Logikanya : tambah tua, tambah amal.

Amalan ringan yang dimaksud:
I.wudhu :
1. berwudhu ala Rasulullah, baca do'a wudhu. Bismiillah.
2. Basuh telapak tangan 3x
3. Kumur2 dan masukkan air ke hidung.
4. Basuh wajah 1x / 3x
5. Basuh tangan sampai siku.
6. Usap kepala dan telinga.
7. Basuh kaki.
8. Baca do'a. Ada 2 macam do'a.
Ini yg membuat bisa masuk surga lewat 8 pintu.

II. Shalat Sunnah wudhu ( suci ).
Kisah Bilal shalat Sunnah wudhu.

III. Menjawab adzan. Ikhlas menjawab, surga imbalannya.

IV. Shalawat kepada Nabi. Dosa2 diampuni. Shalawat dibalas 10x, mendapat perlindungan/syafaat.

V. Do'a setelah adzan.

VI. Shalat fardhu ( hak shalat tsb ).

VII. Shalat Sunnah rawatib.;( 12 rakaat ). Qabliyah subuh boleh diqadha ( waktu dhuha ).
Zuhur : @ 4 rakaat. Qabliyah n bagda. Azar : qabliyah 4 rakaat. ( 2 x 2 rakaat/ 4 rakaat ).
Bagda maghrib 2 rakaat.
Bagda isya 2 rakaat.

VII. Baca ayat Kursi setelah shalat fardhu.

VIII. Baca kalimat tauhid sebelum mati. Bila perlu ditalkinkan.

IX. 4 amalan :
- sebarkan Salam ( hak sdr kita, amalan terbaik )
- memberi makan ( sedekah, menjamu tamu/ sebagaimana nabi Ibrahim)
- silaturahim
- shalat malam

*'Tausyiah dilakukan 2x pertemuan. Ini adalah kelanjutan ' tahapan usia manusia'. (  Masjid Nurulah/xbata city ).
Maaf kalau ada kekurangan ( ini yg tercatat ).

Sabtu, 29 September 2018

Harta merupakan kenikmatan.

Harta merupakan kenikmatan.

Allah SWT berfirman: اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَــنَّةَ ۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَ يُقْتَلُوْنَ ۗ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰٮةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِ ۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَـبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖ ۗ وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ innallohasytaroo minal-mu`miniina anfusahum wa amwaalahum bi`anna lahumul-jannah, yuqootiluuna fii sabiilillaahi fa yaqtuluuna wa yuqtaluuna wa'dan 'alaihi haqqon fit-taurooti wal-injiili wal-qur`aan, wa man aufaa bi'ahdihii minallohi fastabsyiruu bibai'ikumullazii baaya'tum bih, wa zaalika huwal-fauzul-'azhiim

"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual-beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung."

(QS. At-Taubah 9: Ayat 111) *
Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Allah swt tidak menganugerahkan harta kekayaan kepada kamu melainkan supaya kamu bisa membeli surga dengan harta itu. Sahabat Ustman bin Affan ra memahami benar ayat ini, karenanya ia mau membeli surga 2 kali.

Pertama sewaktu Rasul saw bersabda :" Barangsiapa mau mempersiapkan tentara dalam waktu paceklik, maka dia akan mendapatkan surga". Maka Ustman bin Affan ra langsung menyumbangkan hartanya untuk menyiapkan balatentara.

Kedua, ketika Rasul saw bersabda :" Barangsiapa mau ( mendermakan hartanya ) untuk penggalian sumur Ruumah, maka dia akan mendapatkan surga". Maka Ustman bin Affan ra langsung menyumbangkan hartanya untuk penggalian Ruumah yang akan dimanfaatkan bersama oleh penduduk Madinah.

Meskipun Ustman ra terkenal dermawan, namun ia tetap memegang teguh prinsip kesederhanaan, hingga Abdullah bin Mas'ud ra berkata :" Apabila kami datang ke rumahnya ( Ustman ), kami tidak mendapatinya lebih istimewa dibanding para pembantunya ".

#sumber :" Indahnya Bersyukur", DR. Khalid Abu Syadi.

Kamis, 27 September 2018

Bergonta-gantinya kebaikan dan keburukan.

Hudzaifah bin Yaman berkata :" Orang-orang bertanya kepada Nabi tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya mengenai keburukan, karena aku khawatir ditimpa olehnya. ".

Aku pun bertanya :" Wahai Rasulullah, kami pernah hidup dalam kebodohan dan keburukan, lalu kebaikan ( Islam ) telah datang kepada kami. Apakah keburukan akan datang setelah kebaikan ini?".
Beliau menjawab :" Ya"

Aku bertanya lagi :" Apakah sesudah keburukan itu akan datang kebaikan lagi?" Beliau menjawab yang sama :" Ya, tetapi di dalamnya terdapat kotoran ( dakhan )". Aku pun bertanya : " Apa maksudnya kotoran itu ya Rasulullah?"
Beliau menjawab :" Satu kaum yang mengajari dan menunjukkan orang-orang bukan dengan sunnahku dan petunjukku. Kalian mengenali mereka, tapi kalian juga mengingkari mereka".

Aku bertanya lagi :" Apakah sesudah kebaikan itu akan datang keburukan lagi?".
Beliau menjawab :" Ya, yaitu para penyeru yang mengajak manusia ke pintu-pintu neraka. Orang yang mau menerima ajakan mereka, padahal mereka pasti akan melemparnya ke neraka"
Aku berkata :" Wahai Rasulullah beritahukanlah kepada kami ciri-ciri mereka".
Beliau lalu bersabda :" Baiklah. Mereka dari bangsa kita sendiri dan berbicara dengan bahasa kita".
Aku bertanya :" Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika semasa dengan mereka?"
Beliau menjawab:" Bersatulah bersama kelompok muslim dan pemimpinnya".
Aku bertanya lagi :" Tapi, bagaimana jika saat itu tidak ada kelompok muslim dan tidak ada pemimpin?"
Beliau menjawab :" Pisahkanlah dirimu dari semua kelompok, meskipun kamu harus membayar itu dengan memakan rumput sampai kamu menjumpai maut dan kamu tetap berada dalam keyakinan itu"

( Hr. Bukhari ).

#Sumber :" Malapetaka dan Fitnah Akhir Zaman", Ibnu Katsir.

Selasa, 25 September 2018

Kesempurnaan Ibadah.

Kesempurnaan ibadah.

Pada zaman khalifah al-Makmun ( dinasti Abasiyah ), muncul gagasan Al-Qur'an adalah mahluk oleh kaum Mu'tazilah. Khalifah menginginkan agar faham sesat itu diakui semua orang secara baik-baik atau paksaan.

Masa itu disebut fitnatu khalq al-Qur'an. Seruan itu menimbulkan banyak bencana di kalangan umat Islam, khususnya para ulama. Karena mereka adalah suri tauladan dan panutan umat. Orang awam akan mudah menerima faham itu jika para Ulama membenarkannnya. Di antara Ulama yang mendapat ajakan Khalifah adalah Imam Ahmad bin Hambal.

Beliau diundang Khalifah Makmun untuk berdebat menghadapi para pemuka Mu'tazilah. Imam Ahmad tak terkalahkan. Merasa bujukan gagal, Khalifah Makmun memerintahkan agar Imam Ahmad ditangkap dan disiksa dengan hukum cambuk di depan umum. Dengan cara kekerasan itu barangkali sang Imam akan membenarkan pendapat Mu'tazilah.

Pakaian dicopot dari tubuh Imam yang sudah renta itu. Algojo mendera tubuh sang Imam dengan cambukan-cambukan keras hingga Imam Ahmad pingsan. Para murid hanya bisa menyaksikan dengan iringan tangis tanpa bisa berbuat apa-apa. Mereka membawanya ke rumah dan sang Imam baru sadar hari berikutnya.

Kalimat pertama yang diucapkan Imam Ahmad ketika siuman : " Apakah kalian sudah melaksanakan shalat Ashar?" Beliau mengira masih berada di hari saat disiksa.
Para murid menjawab :" Hari telah berganti, kita sudah berada di hari yang lain. Ceriterakanlah kepada kami apa yang terjadi ketika para algojo mencambuki tuan dan kami hanya bisa menangis sedangkan tuan tersenyum seakan tidak merasakan sesuatu?".

Sang Imam menjawab :" Kalian melihat tangan para algojo menyiksaku, namun aku merasakannya sebagai tangan Allah". Inilah arti meleburnya jiwa dalam penghambaan diri pada Allah. Ketika anda bersama Allah, maka anda tidak merasakan sesuatu selain Allah.

Sumber : " Rahasia Surat Al-Fatihah", Syeikh Khalid Al-Jundi.

Jumat, 21 September 2018

UMAR BIN KHATTAB RA.

* Allah merahmati orang yg berfikir.

Umar bin Khattab ra berkata : " Dunia adalah angan2 yg sangat terbatas, waktu yg selalu berkurang dan mengantarkan ke dunia lain, berjalan menuju kematian yg pasti. Sedangkan Allah merahmati orang yg memikirkan urusannya, selalu menasehati dirinya, merasa dipantau oleh Tuhannya, dan selalu menghindari dosa ".

* Selama anda masih bertakwa.

Al-Mughirah berkata kepada Umar : " Kami akan selalu baik selama anda masih ada". Mendengar itu, Umar berkata : " Anda akan selalu baik selama anda bertakwa kepada Allah".

* Bacalah Al-Qur'an.

Umar ra berkata : " Baca, kenali dan amalkanlah ajaran Al-Qur'an. Dengan demikian, kalian termasuk ahlinya. Ketahuilah hak seseorang tidak mungkin sampai jika dia durhaka kepada Allah. Dalam harta pemberian Allah, aku telah menjadiksn diriku sebagai anak yatim. Jika aku tidak butuh, aku tidak mungkin mencarinya. Dan, jika aku butuh, aku mengambilnya dengan cara yg baik dan terpuji".

* Allah memelihara orang yang bertakwa.

Umar ra pernah menulis surat kepada putranya. Abdullah. " Orang yg bertakwa pasti dipelihara Allah. Orang yg bertawakal pasti dicukupi. Orang yg meminjami Allah pasti diberi imbalan berlipat ganda. Dan orang yg pandai bersyukur pasti ditambahi nikmatnya. Oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah, anakku. Orang yg tidak berniat, tidak mungkin mendapatkan pahala. Tidak ada kekayaan bagi orang yg tidak mempunyai teman. Dan, tidak ada yg baru bagi orang yg tidak mempunyai rencana".

Rabu, 19 September 2018

Mutiara Hikmah Kekasih Rasul

Allah SWT berfirman:
وَالسّٰبِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِ
َ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍ ۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۤ اَبَدًا ۗ ذٰلِكَ الْـفَوْزُ الْعَظِيْمُ

was-saabiquunal-awwaluuna minal-muhaajiriina wal-anshoori wallaziinattaba'uuhum bi`ihsaanir rodhiyallohu 'an-hum wa rodhuu 'an-hu wa a'adda lahum jannaatin tajrii tahtahal-an-haaru khoolidiina fiihaaa abadaa, zaalikal-fauzul-'azhiim

"Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung."

QS. At-Taubah ( 9 ):100
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Mereka adalah pengikut Nabi dan kelompoknya.
Kalau tidak karena mereka, tak akan ada o
rang Muslim di bumi.
Kalau tidak karena mereka, penduduknya akan punah.
Mereka adalah tiang pancang dan tambatan yang kokoh.
Kalau tidak karena mereka, penduduknya akan kegelapan. Mereka bagai purnama dan bintang yang bercahaya.

Minggu, 21 Januari 2018

Wasilah/Tawassul dalam Islam.

Wasilah/Tawassul Berdasar QS. Al-Maidah (5):35,
Allah swt memerintahkan orang2 yg beriman spy bertakwa kepada Allah, mencari wasilah dan berjihad pd jalan-Nya.
Wasilah/tawassul : jalan, perantara, segala hal yg dapat menyampaikan serta dpt mendekatkan kpd sesuatu, kedudukan di sisi raja, derajat. Maksudnya : segala hal yg dpt mendekatkan diri kpd Allah swt berupa amal ketaatan yg disyariatkan.

Menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Abu Wa'il, al-Hasan, Abdullah bin Katsir, as-Suddi Ibnu Zaid ra : wasilah dlm ayat tsb di atas : peribadatan yg dpt mendekatkan diri kepada Allah swt. ( Al-Qurbah).
Qatadah ra : mendekatlah kepada Allah dgn mentaati-Nya dan mengerjakan amalan yg diridhai-Nya.

Hukum wasilah :
i.Yang disyariatkan oleh Al-Qur'an dan as-Sunnah.
ii.Yang tidak disyariatkan ( ada unsur syirik dan bid'ah ).

i.Tawassul yg disyariatkan :

1. Dgn nama2 dan sifat2 Allah. Berdoa kepada Allah swt dimulai dgn mengagungkan, membesarkan, memuji, mensucikan zat-Nya yg Maha Tinggi, nama2-Nya yg indah, sifat2-Nya yg mulia.
- QS. Al-A'raaf ( 7): 180. -

Sungguh engkau telah meminta kepada Allah dgn nama-Nya yg paling agung,yg apabila seseorang berdo'a akan dikabulkan dan apabila ia meminta akan dipenuhi permintaannya. ( Hr. Abu Daud 1495, an Nasa'i II/52, Ibnu Majah 3858 dr Anas bin Malik ra ).

2. Dgn amal shaleh.
- QS. 3 ( Ali Imran ): 16, 53, 193,194.
- Rasulullah saw bersabda tentang 3 orang penghuni gua yg bertawassul kepada Allah dgn amal2 mereka yg shaleh lagi ikhlas, yg mereka tunjukkan untuk mengharap wajah Allah swt, maka mereka diselamatkan dari batu yg menutupi mulut gua tsb. ( Hr. Bukhari no. 2272, 3465, Muslim no. 2743 dari Abdullah bin Umar ra).

3. Dengan do'a orang shaleh yg masih hidup.
- Pernah terjadi musim kemarau pada masa Rasulullah saw, yaitu ketika Nabi saw berkhotbah di hari jum'at. Tiba2 berdirilah seorang Arab Badui, ia berkata :" Wahai Rasulullah, telah musnah harta dan telah kelaparan keluarga. Lalu Rasulullah saw mengangkat kedua tangannya sambil berdoa :' Ya Allah turunkanlah hujan kepada kami (2x)'. Tak lama kemudian turunlah hujan. ( Hr.Bukhari no. 932, 933, 1013, Abu Daud no.1174 dr Anas bin Malik ra).
- Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti apa yg diucapkan muadzin. Kemudian bershalawatlah kepadaku karena sesungguhnya barangsiapa yg bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali. Kemudian mohonkanlah wasilah ( derajat di surga ) kepada Allah untukku karena ia adalah kedudukan dalam surga yg tidak layak bagi seseorang kecuali bagi seorang hamba dari hamba2 Allah dan aku berharap akulah hamba tsb. Maka barangsiapa yg memohonkan wasilah untukku maka dihalalkan syafa'atku baginya. ( Hr. Muslim no. 384, Abu Daud no.523, at-Tirmidzi no. 3614, an-Nasa'i ll/25 dari Abdullah bin Amr bin al-Ash ).
Do'a yg dimaksud adalah do'a setelah adzan. " Yaa Allah, Rabb Pemilik panggilan yg sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yg akan didirikan. Berilah al-Wasilah ( kedudukan ) di surga dan keutamaan kepada Muhammad saw. Bangkitkanlah beliau sehingga dapat menempati maqam/tempat terpuji yg telah Engkau janjikan". ( Hr. Bukhari ll/94 no.614, Abu Daud no. 529, at-Tirmidzi no.211, an-Nasa'i ll/26-27, Ibnu Majah no. 722 ).

ii.Tawassul yg tidak disyariatkan ( ada unsur syirik ). Menjadikan orang yg sudah meninggal sbg perantara dlm ibadah seperti berdo'a kepada mereka, meminta hajat/memohon pertolongan kepada mereka. Begitu pula meminta syafa'at kepada orang mati.
- QS. Az-Zumar ( 39 ):3. - Ketika Rasulullah saw masih hidup para sahabat memohon kepada Rasulullah agar mendo'akan kepada Allah agar hujan turun. Setelah Rasulullah saw meninggal para sahabat dan tabi'in memohon kepada Abbas bin Abdul Muthalib dan Yazid bin al-Aswad supaya mereka berdo'a kepada Allah swt agar hujan diturunkan di masa kemarau panjang.

# sumber : ustd. Drs. H. Elfa Hendri Mukhlis,MA. ( Kajian ahad bagda subuh, Masjid al-Hikmah/Taman Aries). - tgl tak tercatat-.