Halaman

PENELUSURAN

Selasa, 03 Mei 2011

MENUMPAS PEMBERONTAKAN PKI DI MADIUN, 1948

MENUMPAS PEMBERONTAKAN PKI DI MADIUN, 1948

Buana Minggu, 4 Rejeb 1411 H

Uang kertas berhamburan di lokasi penangkapan Amir Syarifudin,

Usai latihan persiapan untuk pendidikan di luar negeri, datang perintah menggempur PKI – Yon Kosasih naik K.A keYogya dari Magelang, dijalankan sendiri – Mobil Gubernur Militer pun digunakan untuk angkut pasukan ke Sukoharjo – Selesai tugas di Sukoharjo, tugas berikutnya ke Purwodadi memburu Amir Syarifudin – Di daerah-daerah yang diduduki oleh pemberontak, pasukan PKI menyebar teror dan pembunuhan kejam terhadap rakyat yang anti komunis.


Ketika itu tahun 1948 Yon Kosasih dibawah Kapten Kosasih telah berkedudukan di Magelang, Jawa Tengah. Batalyion ini berkekuatan 4 kompi, yang masing-masing di bawah para DanKi Lettu Ishak Djuarsa, Lettu Rozak, Lettu Anwar dan Lettu Tarmat Widjaja. Sebenarnya kapten Kosasih waktu itu telah dipersiapkan ntuk mengikuti pendidikan kemiliteanr di India bersama 11 perwira lainnya.

Setelah latihan persiapan selama 12 hari, maka diadakan upacara penutupan malam hari di TMP dan untuk mendengarkan wejangan dari PangSar Jendral Sudirman menjelang keberangkatan para perwira ke luar negeri. Ternyata Pangsar tidak memberi wejangan, justru menegaskan perintah : Gempur PKI/Muso!

Demikian LetJen ( Pur ) Kosasih menuturkan kenangannya masa itu di rumahnya, jl. Ir. H. Juanda di Bandung kepada Buana Minggu.

Operasi millter untuk menumpas Pemberontakan PKI/Muso tersebut harus dilaksanakan secepat kilat. Sarana angkutan dari Magelang tidak ada. Terjadi ketegangan antara Yon Kosasih dengan ' pasukan kereta api '.Terpaksa Yon Kosasih melucuti mereka, lalu Kapten Kosasih memerintahkan penebangan pohon karet milik siapapun, untuk kayu bakar kereta api.
" Kami sendiri yang menjalankan kereta api itu menuju Jogjakarta !", tutur LetJen ( Pur ) Kosasih mengenang.

Setiba di Jogjakarta, ia menerima perintah langsung dari Gubernur Militer Gatot Subroto. Surat perintahnya tulisan tangan Pak Gatot sendiri :cukup ringkas:" Rebut Sukoharjo! ".
Sukoharjo sudah dikuasai pasukan Pemberontak PKI/Muso.
" Cep, gunakan semua kendaran yang ada, agar sampai lebih cepat di daerah sasaran ", kata Pak Gatot. Perintah lisan itu merupakan tambahan perintah tertulis.

Semua kendaran yang lewat dicegat untuk sarana angkutan menuju daerah sasaran. Lewatlah mobil Gubernur Militer.
" Saya cegat juga karena kendaraan masih kurang." , kenang LetJen ( Pur ) Kosasih. 

     
                                                                                                                                                ( berlanjut )


posting via email.
--